Kamis, 24 April 2014

My Lovely Yuri, Terkena Penyakit Canine Distemper

Yuri dari kecil sampai gede
     Yuri adalah anjing kesayanganku, yang bulunya agak gembrong. Aku dan keluarga memeliharanya dari kecil di Denpasar. Waktu kecil lucu banget, waktu besar juga masih lucu. Tapi aku enggak nyangka, Yuri-ku terkena penyakit Canine Distemper. Awalnya aku enggak tahu, apa itu penyakit Distemper. Yuri itu tiba-tiba waktu aku pulang kampung, kok kayanya lesu tanpa bertenaga. Biasanya setiap kali ketemu, Yuri pasti nyamperin aku, dan Yuri minta buat aku memperbolehkannya untuk menaruh kepalanya di pahaku atau Yuri naik ke paha minta dipangku, dan Yuri juga langsung menyandarkan dirinya di badanku, sekaligus minta dipeluk dan di belai. Tapi kok kali ini Yuri berbeda sikapnya?
     Aku pikir, mungkin memang lagi enggak enak badan yang wajar. Tapi agak curiga juga dengan sakit lain, karena anjingku yang lain, Rafa, juga sedang sakit. Matanya Rafa belekan, tetapi tetap makan dengan lahap. Maka dari itu, aku berpikir, Rafa sakit bisa sembuh, karena minat untuk makannya masih ada. Karena Rafa sakitnya makin parah, dengan mengeluarkan air liur tanpa terkendali serta jalannya susah, begitu juga dengan Yuri jalannya kaya enggak bersemangat, lemas, mengeluarkan air liur yang enggak banyak.
    Tepat tanggal 20 April 2014 aku pulang kampung karena upacara agama, saat itulah aku melihat Rafa yang jalannya sudah susah tetapi niat makan masih tinggi. Maka dari situlah aku dan keluarga memutuskan, bahwa Rafa dan Yuri harus di bawa ke dokter, dan mungkin saja akan rawat inap. Tentu saja untuk membawa 2 anjing, lebih baik menggunakan mobil pick-up, syukurnya punya, tapi karena maksimal orang yang muat duduk di depan hanya bertiga, maka aku memilih naik motor untukk balik ke Denpasar, sedangkan Ibu, dan 2 kakakku yang mengantar Rafa dan Yuri ke klinik hewan di daerah Denpasar juga. Jadinya Yuri Rafa di bawa ke klinik hewan pada hari Senin, 21 April 2014.
     Katanya, Yuri dan Rafa diduga kuat terkena penyakit Distemper. Apakah penyakit Distemper itu? Distemper itu disebabkan oleh virus yang dapat menyerang sistem pernafasan, pencernaan, dan saraf pada anjing. Dan penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Buset dah, aku dengar cerita itu saja langsung sudah nangis. Lalu karena mlihat kondisi Rafa sudah memburuk, maka kemungkinan sangat kecil bila Rafa akan sembuh. Bila 2 hari tidak ada perkembangan yang lebih baik, lebih baik di suntik mati saja, atau nama di bahasa kedokterannya adalah Euthanasia. 
     Jujur, pengen marah, karena aku kaget, kok seenaknya aja di suntik mati? Setelah aku berpikir dengan jernih, buat apa juga memaksa Rafa dan Yuri untuk tetap hidup dengan penyakit seperti itu di tubuhnya? Memang itu semua bergantung dengan kondisi tubuhnya masing-masing. Andai bisa sembuh, bisa saja anjing itu akan mengalami cacat saraf, alias selamanya akan seperti itu, berjalan susah walapun dia sembuh. Hari itu aku nangis terus, bener-bener enggak bisa nerima kalau mereka harus mati. Akhirnya besoknya, Selasa 22 April 2014, aku dan Ibuku menengoknya di sore hari.
     Ketemulah dengan Rafa dan Yuri. Kalau kondisi Rafa, barusan habis mencret dengan sedikit darah, nafsu makan sangat baik dengan makanan anjing yang basah dan tidak mau makan makanan anjing yang kering, susah minum tetapi mau minum sedikit saja, infus dicabut karena infusnya digigit sudah 2 kali, keluar air liur sudah berhenti, matanya masih agak belekan. Kondisi Yuri, mau makan makanan yang kering saja tetapi hanya sedikit, untuk minum sangat lancar, kalau kencing warnanya merah. Jadi menurut keterangan Dokternya, diantara Yuri dan Rafa, yang kondisinya lebih baik adalah Rafa dengan perkembangannya yang baik. Hanya saja kita harus tetap melihat keadaannya di hari-hari berikutnya. Dokternya sempat bercerita, waktu kemaren Rafa dan Yuri di bawa ke klinik, dan di test suhu tubuhnya memang tinggi, Rafa 40 C sedangkan Yuri 40.7 C.
Yuri mau nyium aku :)
    Jujur, aku sangat senang sekali, Rafa dan Yuri masih hidup. Walaupun setelah itu, Dokternya memberikan persentase hidupnya Yuri 50:50, sedangkan Rafa 60:40. Tetapi itu cukup membuatku tenang, karena tepat esoknya aku akan ke Singapore. Memang aku berniat, nanti aku akan bawakan oleh-oleh yang enak buat Yuri, biar bisa Yuri makan enak setelah Yuri sembuh. Aku akhirnya tiba di rumah sekitar pagi tetapi sudah tanggal 24 April 2014. Aku tidur karena kecapean, pusing rasanya kepalaku. Lalu jam 10 pagi, kakakku membangunkan aku, dan mengatakan bahwa Dokter menelpon dari klinik hewan dan mengatakan kalau Yuri sudah mati.
Yuri dan Rafa
    Awalnya denger itu kaget setengah mati, mau nangis, tetapi akhirnya aku tertidur karena kepala ini benar-benar pusing. Sampai sekarang aku menulis cerita ini saja, kepalaku pusing sekali. Lalu akhirnya aku bangun, dan saat itulah di saat aku benar-benar sadar, bahwa Yuri sudah enggak ada. Ternyata benar-benar, 2 hari yang lalu adalah hari terakhir aku mengelus dia, dan terakhir kali juga aku melihat dia, yang sempat menggoyangkan ekornya ketemu aku, walau aku tahu dia sudah lemas sekali. Aku nangis, tetapi tetap nangisku tak seperti menangis 3 hari yang lalu, mungkin dari surga Yuri memintaku untuk tidak menangisinya lagi, karena dia sudah bahagia disana, sudah enggak ngerasain sakit Distemper lagi.
     Tadi sore aku ke klinik hewan itu, dan menanyakan bahwa ternyata memang Yuri pagi ini mengalami kejang-kejang, lalu pergi. Ya mau dibagaimakan lagi, ditangisi juga malah akan membuat Yuri enggak tenang disana. Maka aku hanya berdoa, kalau Yuri lahir kembali, semoga berjodoh dengan keluargaku lagi, biar bisa aku memelihara Yuri lagi.

Yuri
       Yuri...
       Aku sayang banget sama kamu ..
       Kangen banget main sama Yuri, terus manja-manjaan sama kamu ...
     Biasanya Yuri rebutan buat minta di manja sama Rasu dan Rafa, tetapi akhirnya Yuri yang dapet tak manja, soalnya langsung naik ke pahaku lalu duduk, dan minta di peluk ...
      Semoga kita berjodoh ya untuk bertemu lagi, entah di kehidupanmu yang berikutnya atau di kehidupanku yang berikutnya ...
      I love u :* :* :*
     Yang bisa aku kasi tahu, bila punya anjing dan sudah ada perubahan perilaku dalam 1 hari, ada baiknya di bawa ke klinik hewan, agar dicek apakah anjingmu mengalami gejala-gejala suatu penyakit.








2 komentar:

  1. sedihhhhhh........ anjingq juga kena sakit itu. nafsu makannya udah kurang,, kejang2. tapi kalo liat aw masih goyaang2 ekor. ditempat q g ada dokter hewan. aq kasi' obat kejang, paracetamol, vit c, vit b komplex sama antibiotik. ada obat penenang juga. udah beberapa hari ini. obatnya aq larutkan dengan air trus diminumin ke dy. kadang aq bingung masih mau memberikannya obat atau gak.aq kasian kalo liat dy dpaksa minum obat gitu. kaya'y tersiksa sekali. tapi aq pengen dy terus hidup :(

    BalasHapus
  2. yg sabar ya, skrg gimana kabar anjingnya?
    ada kok anjingku yg sembuh dari penyakit distemper ini, sekarang sehat2 :)
    semoga anjingmu juga sehat ya

    BalasHapus