Jumat, 28 Juni 2013

Katy, Kucing Dengan Penyakit Katarak

     Ada kucing liar yang setiap harinya datang kerumahku. Dengan suaranya yang agak serak, agak kurus, dan berwarna coklat muda, dia berharap keluargaku akan memberinya makan. Tapi memang aku memberi makan semua kucing liar yang datang ke rumah. Sayangnya kucing ini tidak mau ramah, jadi susah banget buat megang dia. Lama kelamaan aku baru menyadari, sepertinya mata sebelah kanannya ada warna putih. Apakah itu kah yang dinamakan katarak? Apakah katarak bisa diderita oleh kucing? Tapi setelah itu aku berpikir, aku namakan saja dia Katy. Katy ini diberi makan apa saja mau lho, mau dikasi makanan kucing yang bentuknya kayak biskuit itu, ataupun dikasi tulang ayam. Pokoknya makannya lahap banget. Tapi aku masih ingin membahas, bagaimana kook bisa sih kucing itu kena katarak?
     Katarak adalah penyebab utama kebutaan pada Anjing dan Kucing
Meskipun kebanyakan terjadi pada binatang peliharaan yang sudah tua, tidak menutup kemungkinan bahwa binatang peliharaan yang masih muda dapat terjangkit juga. Katarak adalah munculnya kerabunan (selaput putih) pada lensa mata, lensa mata terletak dibelakang pupil dan normalnya berwarna transparant. Fungsinya untuk membantu memfokuskan benda pada retina dibelakang mata, yang kemudian di teruskan ke otak.    Ketika katarak terjadi, katarak menghalangi atau mengubah masuknya cahaya yang melalui mata, yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada penglihatan normal.

Jumat, 07 Juni 2013

Binatang Liar Butuh Kasih Sayang Juga

   


 Kalau aku secara pribadi melihat binatang liar yang kurus, bulunya rontok, gak terawat, dan kemungkinan satu hari tidak mendapatkan makanan itu rasanya pengen banget nangis dan memberikannya makanan. Masih merasa bersyukur banget, menjadi manusia masih bisa makan, nonton TV, dan lainnya. Tetapi mereka? Dapatkah dalam satu hari mereka makan secukupnya? Aku rasa tidak. Bahkan bisa dipukul oleh orang-orang dengan berbagai alasan, misalnya karena bau, dianggap membawa rabies, atau mengira akan di gigit oleh binatang tersebut. Tapi aku tidak, aku malah kasian banget sama binatang liar, seperti kucing dan anjing yang ada dikampusku. Jadi setiap harinya kalau aku bertemu dengan mereka, aku memberikan makanan yang aku beli dikantin, itupun kalau kantin buka. Kalau kantin gak buka, yah terpaksa aku hanya mengelus mereka dengan tangan kosong dan berharap esok harinya akan bertemu mereka lagi dan aku membawakan makanan kepada mereka.
     Suatu hari, aku waktu itu sedang berjalan berdua akan ke gedung bawah untuk mengikuti kuliah kedua pada hari itu. Tiba-tiba dari sebelah kiri, ada suara "eoonnggg .... eoongg...". Langsung saja aku yakin bahwa kucing itu pasti si Hitam (Sebutan nama untuk kucing tersebut). Lalu dia menyapaku dan berguling-guling dikakiku. Aku yakin si Hitam ini butuh di elus-elus dan memerlukan makanan, karena emang kurus banget. Sampai aku tanya sama pacarku yang memang lagi disebelah, "Kira-kira ini kucing dalam 1 hari udah pasti dapet makan atau belum ya?". Pacarku mengatakan, "Kayaknya engga deh". Waduh langsung aja dah aku lari ke kantin dan menyuruhnya untuk menuntun kucing itu diam bersamanya di depan gedung dan menungguku untuk membawakan makanan.