Jumat, 07 Februari 2014

Kisah Si Kuda Penarik Dokar

 
   Kejadian ini terjadi pada hari Selasa, 4 Januari 2014 di dekat rumahku. Saat itu aku pulang dari pelatihan. Rasanya letih sekali, pengen cepet-cepet sampai rumah untuk istirahat dan kebetulan memang belum makan. Sehingga saat itu aku terburu-buru dijalan agar cepat tiba di rumah. Setelah berada dijalan dekat rumahku, tiba-tiba aku terhenti karena macet yang lumayan. Ada apakah itu? Apakah ada yang kecelakaan? Karena aku bawa motor, jadi gampang untuk maju ke depan.
     Ternyata disana yang terjadi bukanlah kecelakaan, seperti motor adu motor, motor adu mobl, atau sejenisnya. Ternyata kuda telah terkapar, dan terdapat dokarnya. Saat aku melewatinya, aku melihat tatapan si kuda malang itu, kalau menurutku, sepertinya ia kecapean dan malas untuk bangun. Dia terbaring tetapi tidak pingsan. Banyak orang ramai-ramai diam disana. Ada yang hanya menonton saja, ada juga yang membantu membangunkan si kuda itu. Kalau aku, karena perempuan, enggak berani sama kuda, hehehee.
     Terus aku nanya sama orang-orang disana. Aku tanya itu kenapa kok kudanya bisa kaya gitu, dijawabnya enggak tahu kenapa. Hadeehhh... Lalu aku tanya sama seorang cowok, dia malah ngejahilin aku. Aku benar-benar tanya, itu kudanya kenapa, eh malah jawabnya "Kudanya diperkosa. Hehehe". Langsung aku bilang "Hadeh.. Mana jeeee :D ". Dia juga ketawa, dan mengatakan "Kurang tahu juga, tapi kayanya kudanya enggak ditabrak, jatuh sendiri, mungkin capek enggak dikasi makan gitu".

     Kalo aku lihat, si kuda emang lemes sih. Apalagi aku pernah denger cerita, katanya orang yang ngurusin kuda penarik dokar ini, kalo siang si kuda enggak dikasi minum padahal si kuda kehausan banget (cerita lain, lupa dimana lokasi kejadiannya). Langsung aja aku jawab "Wah bisa jadi lemes, pasti enggak dikasi minum itu".
     Akhirnya, sekitar 7 orang yang berbadan kekar membantu membangunkan si kuda itu. Keliatan banget tuh kuda benernya antara malas atau lemes ya ampe gak mau bangun. Setelah mereka usaha membangunkan lagi, akhirnya si kuda mau bangun, berdiri tegak (keren loh kudanya), dan diamankan dimasukkan ke jalan yang lebih kecil. Setelah itu aku enggak tahu bagaimana kejadian selanjutnya, karena aku sudah di bel sama orang belakang untuk jalan agar tidak macet. Sayangnya aku lupa foto si kuda. Hmmmm...
     Tak pikir-pikir, kasian banget si kuda. Kemungkinan besar, si kuda ini lemes. Yah setidaknya sesering mungkin lah kuda ini dikasi air. Kuda kan juga makhluk hidup ya. Apalagi narik dokar saat panas terik. Kita aja yang naik motor siang hari aja bisa pusing dan dehidrasi akibat panasnya matahari, apalagi dengan si kuda ini yang jalannya enggak secepat motor?
     Dari sini, aku bisa mengambil kesimpulan. Memang hidup kita sebagai manusia penuh dengan kesibukan dan beban-beban seperti mencari biaya untuk hidup, capek bekerja, ataupun yang lain. Memang ngerasa capek banget seharian beraktivitas, tetapi masih ada yang lebih capek dari kita, yaitu seperti kuda ini. Kalau kita haus, kita masih bisa mengambil air sendiri untuk minum ataupun beli air ke warung. Sedangkan si kuda penarik dokar ini, kuda diatur oleh yang punya dokar. Bahkan dia gak bisa minta air secara langsung kalau si kuda kehausan, dan belum tentu langsung diberi air saat itu juga. Jadi kita sebagai manusia, sangatlah bersyukur dan harus peduli terhadap lingkungan kita, peduli dengan tanaman dan binatang disekitar kita. Gak salah kok berbagi, berbagi dengan tulus pasti Tuhan akan memberikan kita rejeki :)
     Artikel ini enggak ada maksud memojokkan si punya dokar ya, hanya saja aku mengingatkan bahwa kita harus sangat bersyukur menjadi manusia, karena kita mempunyai kelebihan dari binatang dan tumbuhan. Bila kita melihat tanaman yang kekeringan, lebih baik kita siram saja walaupun bukan tanaman milik kita. Walaupun juga itu binatang liar, kalau binatang itu minta makan ataupun kasih sayang, bila minta makanan dan bila ada ya enggak salah lah berbagi. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar