Aku dan Rafa-ku :* |
Jujur, kehilangan untuk kesekian kalinya ini benar-benar buat hati sesak. Hari ini, Selasa 29 Aprril 2014, Rafa pergi untuk selama-lamanya. Meninggal karena terjangkit penyakit Canine Distemper, penyakit yang sama yang menghinggapi Yuri. Sebenarnya, di rumahku, diantara 10 anjingku, yang pertama terlihat terkena Canine Distemper adalah Rafa. Tetapi Tuhan lebih memilih memanggil Yuri terlebih dahulu, dan selanjutnya Rafa, pada hari ini.
Saat pertama kali aku mendengar Rafa telah pergi, itu sekitar pukul 3 PM. Ya, karena ibuku baru saja datang setelah mengajar di kampus. Hari ini aku bangun agak siang, karena megadang mengurus laptopku yang bermasalah. Saat aku mengetahui hal itu, aku tak meneteskan air mata sama sekali. Saat mendengar itu, aku merasa ikhlas, toh Rafa sudah di surga, Rafa sudah enggak ngerasain sakit lagi.
Kakakku sorenya mengambil Rafa di klinik hewan, kemudian dibawa ke rumah di kampung, yang kemudian Rafa akan dibakar. Kenapa di bakar? Takutnya kalau di tanam, virusnya akan masih bertahan selama beberapa bulan. Virus dapat tersebar melalui angin, takut dan kasihan juga anjing tetangga bila terkena, makanya di bakar dan abunya dihanyutkan di sungai. Seperti manusia, di agama Hindu ada upacara ngaben, pembakaran mayat dan dihanyutkan di sungai.